Tuesday, February 28, 2012

Sejarah Graffiti Part 1 - The Pioneer


   Sebagai pecinta seni grafis, sejak kecil saya senang mengetahui hal-hal baru didalamnya. Segala hal yang membuat saya tertarik dan tertantang selalu saya dalami dan coba satu persatu. Seperti disaat saya menginjak bangku SMA. Saya mulai melihat coretan-coretan dan gambar di dinding dan fasilitas umum yang saya lalui. Pada saat itu saya masih awam internet. Jadi saya mendapat referensi gambar hanya dari buku dan mengcopy file teman-teman. Di file yang saya copy banyak gambar sejenis yang saya lihat dijalan-jalan seperti yang saya lihat sebelumnya. Mulai dari saat itu saya mulai tertarik, ingin tahu dan mendalami seni grafis tersebut. Dan mulai saat itu saya tahu bahwa karya semacam itu bernama Graffiti.

Sumber: http://www.behance.net/123klan

   Dulu saya melihat masih banyak orang salah menuliskan nama Graffiti itu sendiri. Ada yang menulis "Graffity", "Gravity", "Grafiti” dan sebagainya. Termasuk saya. Kata Graffiti sendiri berasal dari bahasa Italia, graffiato yang artinya goresan. Istilah graffiti mengarah pada penuangan ide, gagasan atau karya seni pada suatu media yang lebih sering dilakukan pada dinding. Bentuk awal hal semacam ini telah dilakukan sejak 30.000 SM yang digunakan oleh manusia prasejarah untuk menuliskan pesan-pesan dan sejarah pada dinding gua dengan menggunakan tulang hewan. Hal ini kemudian berkembang setelah ditemukannya alat tulis dan pesan yang ingin disampaikan oleh pembuatnya. Seseorang yang membuat graffiti kini lebih sering dikenal dengan sebutan “bomber” atau “writer”.

   Pada  tahun 1920 seseorang yang dikenal dengan Bozo Texino menuliskan “Kilroy was here” pada dinding kapal yang ditulisnya dengan kapur permanen dan disertai dengan ilustrasi seperti seorang karakter yang sedang melongok dari balik tembok dengan hidung panjangnya yang turun melewati tembok. Hal tersebut meluas ke seluruh penjuru dunia karena banyak digunakan dan ditiru oleh tentara Amerika yang akhirnya merambah pada media massa.

Sumber: http://kk.org

   Ternyata sebelum tulisan tersebut menjadi viral, sang pembuat telah sering membuat coretan-coretan serupa. Coretan tersebut menggambarkan sebuah karakter dengan topi koboi yang besar, pipa cerutu dan tulisan “Bozo Texino”.  Gambarnya banyak terdapat pada kereta api di California-Michigan. Orang-orang California dan Michigan banyak yang menyukai gambar tersebut.

Sumber: http://www.texasescapes.com

   Ternyata Bozo Texino bukanlah nama sebenarnya dari seniman yang mebuat coretan-coretan tersebut. Sosok sebenarnya adalah J.H McKinley dari San Antonio, seorang pemadam kebakaran yang bekerja pada Missouri-Passific Railroad, sebuah perusahaan kereta api setempat. McKinley tidak mencorat-coret kerteta perusahaannya karena perusahaan melarangnya, tapi perusahaannya malah senang jika McKinley mencorat-coret gerbong perusahaan saingannya.

   Sampai saat SMA pun masih banyak bomber ataupun orang-orang yang iseng yang menuliskan “Moschi was here”, “Wawa was here”, “Andik pernah disini” dan sebagainya. Saya jadi tahu mengapa dan asal muasal tulisan seperti ini banyak menyebar.

Sumber: http://flaneur.me.uk

   Pada tahun 1966-1971, graffiti digunakan oleh aktifis politik untuk membuat pernyataan-pernyataan untuk kampanye. Sedangkan preman jalanan menggunakan tulisan dan coretan-coretan untuk menandai wilayah. Pada jaman ini graffiti mulai digunakan sebagai sebuah eksistansi sebuah identitas. Graffiti semacam ini awalnya dimulai di Philadelphia, Pennysylvania selama pertengahan ke akhir 60’an. Penulis yang pertama menuliskan identitas mereka adalah Cornbeard dan Cool Earl. Mereka menulis nama mereka di seluruh kota untuk memperoleh perhatian dari masyarakat dan media massa lokal.

  Sesaat setelah Cornberad muncul, di tahun 1971 majalah New York Times mempublikasikan artikel tentang seorang writer yang bernama Taki 183. Yang merupakan nama julukan seseorang yang berasal dari Washington Heights. Nama Taki berasal dari nama aslinya yaitu Demetrius dan 183 adalah nomor jalan dimana ia tinggal. Ia bekerja sebagai pengantar barang (kurir) yang berjalan kaki.

Sumber: http://www.flickr.com

   Dari situ dia memiliki banyak kesempatan menuliskan namanya pada segala sesuatu di jalan yang ia lalui. Tampilan nama yang unik disertai angka ini menarik rasa penasaran masyarakat lokal. Yang menjadikan Taki  sosok yang diakui sebagai seseorang pertama yang eksis di sebuah sublultur yang baru. Setelah itu banyak writer baru bermunculan yang menggunakan angka layaknya Taki 183, seperti Julio 204, Frank 207, dan Joe 136.

   Sampai saat ini pun masih banyak writer lokal yang menggunakan angka dibelakang nama mereka seperti In27, Black13, Oblk23 dan lain-lain. Artis internasional juga banyak yang menyelipkan angka pada nama julukannya, seperti 123Klan, CanTwo, Case 2 dan lain-lain. Sebuah kata dan angka, hal ini menjadi sangat populer saat ini. Mungkin meminimalisir kata akan membuat nama mereka lebih mudah diingat. Mungkin agak aneh kalau mereka menggunakan nama julukan seperti Joko Asmojo Mangkuartomoro atau Fian Bersedihsenangdudukditamansendirian.

Sumber: http://www.behance.net



Sumber: http://www.djblast.ca

   Dijalan Brooklyn gerakan vandalisme menulis identitas pada fasilitas umum juga mulai banyak merebak. Salah satu penulis yang aktif adalah Friendly Freddie. Yang akhirnya menjadi penulis dari Brooklyn yang mendapat ketenaran. Kereta bawah tanah menjadi media komunikasi yang menyatukan kegiatan tersebut. Orang-orang disekitar menjadi saling mengetahui penulis satu sama lain. Hal ini yang menjadi awal mula kompetisi antar penulis dalam satu wilayah yang sama.


Sumber: http://www.heyah1st.com


Sumber: http://weber-street-photography.com

  Menulis mulai pindah dari jalan-jalan ke kereta bawah tanah dan menjadi lebih kompetitif. Alasannya karena keamanan di subway relatif lebih rendah daripada dijalan umum. Tulisan didominasi oleh nama saja, tidak disertai gambar dan dilakukan dengan berbagai macam alat tulis. Dan mereka menulis sebanyak mungkin agar nama mereka semakin dikenal. Semakin sulit dan unik tempat yang dapat ditulisnya akan dapat menaikkan prestis dari tulisan yang telah mereka buat.

No comments:

Post a Comment